Sabtu, 22 Desember 2012

Aqsamul Qur'an

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam Al-qur’an terdapat ayat-ayat yang memberi penegasan akan sebuah pernyataan. Penegasan itu berbentuk pernyataan “sumpah” yang langsung difirmankan oleh Allah SWT. Sumpah dalam konotasi bahasa Al-qur’an disebut Qasam. Qasam atau sumpah dalam pembicaraan disini termasuk bentuk pengukuhan kalimat yang diselingi dengan bukti yang kongkrit dan dapat menyeret lawan untuk mengaku apa yang diingkarinya. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Qasam (Aqsamul Qur’an) ? 2. Apa saja huruf-huruf Qasam ? 3. Apa saja unsur-unsur Qasam itu ? 4. Apa saja jenis-jenis Aqsamul Qur’an ? C. Tujuan Masalah 1. Menjelaskan pengertian Qasam (Aqsamul Qur’an) 2. Menyebutkan huruf-huruf Qasam 3. Mengetahui unsur-unsur Qasam 4. Memahami jenis-jenis Aqsamul Qur’an BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Qasam (Aqsamul Qur’an) Menurut Bahasa, Aqsam merupakan bentuk jama’ dari kata qasam yang berarti sumpah. Sedangka menurut istilah aqsam dapat diartikan sebagai ungkapan yang dapat dipakai guna memberikan penegasan an pengukuhan suatu pesan dengan menggunakan kata-kata qasam. Namun dengan pemakaiannya, para ahli ada yang hanya menggunakan istilah Al-qasam saja, seperti dalam kitab Al-Burhan fi Ulumil Qur’an karangan Imam Badruddin Muhammad bin Abdullah Az-Zarkasyi. Ada juga yang meng-idhofah-kan dengan al-qur’an sehingga menjadi Aqsamul Qur’an seperti yang dipakai dalam kitab Al-Itqan fi Ulumil Qur’an karangan Imam Jalaluddin As-Suyuthi. Kedua istilah tersebut hanya berbeda pada konteks pemakaiannya saja, sedangkan maksudnya tidak jauh berbeda. Kalau damikian maka yang dimaksud dengan Aqsamul Qur’an adalah salah satu dari Ilmu-ilmu tentang Al-Qur’an yang mengkaji tentang arti, maksud, hikmah, dan rahasia sumpah-sumpah Allah yang terdapat dalam Al-qur’an. Selain pengertian di atas, Qasam dapat pula diartikan dengan gaya bahasa Al-qur’an yang menegaskan atau mengukuhkan pesan-pesan atau pernyataan dengan menyebut nama Allah atau ciptaannya sebagai muqsam bih. Dalam Al-qur’an, ungkapan untuk memaparkan Qasam adakalanya dengan memakai kata Aqsama, dan kadang-kadang dengan menggunakan kata halafa. Contohnya sebagai berikut : يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللهُ جَمِيْعًا فَيَحْلِفُوْنَ لَهُ كَمَا يَحْلِفُوْنَ لَكُمْ وَيَحْسَبُوْنَ أَنَّهُمْ عَلَى شَيْءٍ ألاَ إِنَّهُمْ هُمُ الْكَاذِبُوْنَ ( المجادلة : 18 ) Artinya : (ingatlah) pada hari (ketika) mereka semua dibangkitkan oleh Allah, lalu mereka bersumpah kepadanya (bahwa mereka buka orang musyrik) sebagaimana mereka bersumpah kepadamu, dan mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh sesuatu (manfaat), ketahuilah bahwa mereka adlah orang-orang pendusta. وَإِنَّهُ لَقَسَمٌ لَوْ تَعْلَمُوْنَ عَظِيْمٌ ( الواقعة : 76 ) Artinya : Dan sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang besar sekiranya kamu mengetahui. B. Huruf-huruf Qasam Huruf-huruf yang digunakan untuk Qasam ada tiga yaitu : 1. Huruf wawu : فَوَرَبِّ السَّمَآءِ وَاْالاَرْضِ أَنَّهُ لَحَقٌّ مِّثْلتضَ مَا أَنَّكُمْ تَنْطِقُوْنَ . Artinya : maka demi Tuhan langit dan bumi, sungguh apa yang dijanjikan itu pasti terjadi seperti apa yang kamu ucapkan. (QS. Adz-Dzariyat : 23 ) 2. Huruf Ba’ : لاَ أُقْسِمُ بِيَوْمِ القِيَامَةِ . Aritnya : aku bersumpah demi Hari Qiyamat ( QS. Al-Qiyamat : 1 ) Bersumpah dengan menggunakan huruf Ba’ dapat disertai dengan kata yang menunjukkan sumpah. Sebagaimana contoh di atas dan boleh pula tidak menyertakan kata sumpah, sebagaimana firman Allah : قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لاَُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِيْنَ . Artinya : (Iblis) menjawab : demi kemulyaanmu pasti aku akan menyesatkan mereka semua. (QS. Shaad : 82) Sumpah dengan menggunakan huruf Ba’ bisa dengan menggunakan kata terang seperti pada dua contoh di atas. Dan bisa pula menggunakan kata pengganti (dhomir) sebagaimana ucapan seharian : اللهُ رَبِّ وَبِهِ أَحْلَفُ لَيَنِْصُرُنَّ الْمُؤْمِنِيْنَ . 3. Huruf Ta’ : تَاللهِ لَتُسْأَلُنَّ عَمَّا كُنْتُمْ تَفْتَرُوْنَ . Artinya : demi Allah sesungguhnya kamu akan ditanyai tentang apa yang telah kamu ada-adakan. (QS. An-nahl : 56) C. Unsur-unsur Qasam Bentuk atau Shighat qasam yang asli terdapat dalam QS. An-nahl ayat 38 yang berbunyi : وَأَقْسَمُ بِِاللهِ جَهْدَ أََيْمَانِهِمْ لاَ يَبْعَثُ اللهُ مَنْ يَمُوْتُ . Artinya : mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh “Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati”. Bentuk Qasam yang asli terdiri dari unsur yaitu : 1. Harus ada fi’il yang me-muta’adi-kan dengan huruf Ba’ seperti : وَأَقْسَمُ بِاللهِ. Adat qasam yang banyak dipakai adalah wawu seperti : وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِ ۞ وَطُوْرِ سِيْنِيْنَ Aritnya : Demi buah Tiin dan buah Zaitun. Dan demi bukit Sinai 2. Harus terdapat Muqsam Bih atau penguat sumpah, yaitu sumpah yang diperkuat dengan sesuatu yang digunakan oleh yang bersumpah. Sumpah dalam Al-qur’an adakalanya dengan memakai nama Allah SWT., dan adakalanya dengan menggunakan nama-nama ciptaan-Nya. D. Jenis-jenis Aqsamul Qur’an Dilihat dari segi fi’ilnya, Qasam Al-qur’an terbagi menjadi 2 macam yaitu : 1. Qasam dhohir : qasam yang fi’il qasamnya disebutkan bersama Muqsam bihnya. Contoh ayat 40 S. Al-Ma’arij : فَلآ أُقْسِمُ بِرَبِّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ إِنَّا لَقَادِرٌ Artinya : Maka Aku bersumpah dengan Tuhan yang memiliki timur dan barat, sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa. Ayat 1-3 S. Al-Qiyamah : لآأُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيَامَةِ ۞ وَلاَ أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ ۞ أَيَحْسَبُ الإِنْسَانُ أَلَنْ نَجْمَعُ عِظَامَةً ۞ Artinya : Aku bersumpah demi Hari Qiyamat, dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri), apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya ? 2. Qasam Mudhmar (Qasam tersimpan) : Qsam yang fi’il qasam dan muqqsam bihnya tidak disebutkan, karena kalimat sebelumnya terlalu panjang. Contoh S. Ali Imron ayat 186 : (لآأُقْسِمُ بِاللهِ ) لَتُبْلَوُنَّ فِيْ أمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْ Artinya : Kalian sungguh-sungguh akan diuji terhadap harta dan jiwa kalian. Apabila ditinjau dari segi Muqsam bihnya, maka Qasam itu ada 7 macam : 1. Qasam dengan menggunakan Dzat Allah swt. Atau sifat-sifat-Nya. Contoh ayat 92 S. Al-Hijr :فَوَرَبِّكَ لَنَسْأَلَنَّهُمْ أَجْمَعِيْنَ (Demi Tuhanmu, kami pasti akan menanyai mereka). 2. Qasam dengan perbuatan-perbuatan Allah swt.. contoh ayat 5 S. Asy-Syams : وَالسَّمَآءِ وَمَا بَنَاهَا ۞ وَالْأَرْضِ وَمَا طَحَاهَا (Dan demi Langit dan pembinaannya, dan demi Bumi dan penghamparannya). 3. Qasam dengan yang dikerjakan Allah swt.. contoh ayat 1 S. Ath-Thur : وَالطُّوْرِ وَكِتَابٍ مَّسْطُوْرٍ (Demi Bukit dan demi Kitab yang ditulis). 4. Qasam dengan Malaikat-malaikat Allah. Contoh ayat 1-3 S. An-Nazi’at : وَالنَّازِعَاتِ غَرْقًا۞ وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا ۞ وَالسَّابِقَاتِ سَبْقًا “Demi (Malaikat-malaikat) yang mencabut nyawa dengan keras, dan demi (Malaikat-malaikat) yang mencabut nyawa dengan lembut, dan demi Malaikat yang turun dengan cepat”. 5. Qasam dengan Nabi Allah swt., antara lain seperti ayat 72 S. Al-Hijr : لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِيْ سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُمْ (Demi umurmu (Muhammad) sesungguhnya bergelhmang dalam kemabukan). 6. Qasam dengan Makhluk Allah. Contoh ayat 1-2 S. At-Tiin : وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِ ۞ وَطُوْرِ سِيْنِيْنَ (Demi buah Tiin dan buah Zaitun. Dan demi bukit Sinai). 7. Qasam dengan Waktu. Contoh ayat 1-2 S. Ashr : وَالْعَصْرِ ۞ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِيْ حُسْرٍ (Demi masa Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi). Dr. Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengatakan dalam bukunya Zubda Al-Itqan fi Ulum Al-qur’an, bahwa sumpah Allah dengan menyebut makhluk-makhluk-Nya ada beberapa alasan diantaranya : 1. Ada kata yang dibuang pada ungakapan Demi Buah Tiin dan Demi Matahari, yaitu kata Pemilik. Maka ungkapan sumpah itu berbunyi : Demi Pemilik Buah Tin dan Demi Pemilik Matahari. 2. Orang-orang Arab sudah terbiasa mengagungkan benda-benda itudan menggunakannya sebagai sumpah. Oleh karenanya Al-qurq’an turun dengan ungkapan sumpah yang sudah mereka kenal. 3. Ungkapan sumpah dilakukan dengan menyebut sesuatu yang diagungkan dan dimulyakan serta kedudukannya berada di atas orang yang bersumpah. Sedang bagi Allah tidak ada sesuatupun yang kedudukannya lebih mulya karenanya Ia kadang bersumpah dengan menyebut Nama-Nya sendiri dan kadanga pula menyebut ciptaan-Nya. E. Bentuk-bentuk Aqsamul Qur’an 1. Bentuk Asli Bentuk asli dalam sumpah adalah bentuk sumpah yang terdiri dari tiga unsur, yaitu fi’il yang di-muta’adi-kan dengan huruf Ba’, muqsam bih dan muqsam `alaih seperti contoh-contoh di atas. Kemudian fi’il yang dijadikan sumpaah itu bisa berupa lafadz أَحْلَفَ , أَقْسَمَ أَشْهَدَ yang semuanya mempunyai arti saya bersumpah. 2. Ditambah huruf Laa. Kalimat yang digunakan orang untuk bersumpah itu memakai berbagai macam bentuk. Begitu pula dalam Al-qur’an ada bentuk sumpah yang keluar dari bentuk asli sumpah. Misalnya bentuk sumpah yang ditambah dengan huruf La di depan huruf Qasamnya seperti : فَلاَ أُقْسِمُ بِرَبِّ الْمَشَارِقِ وَالْمَغَارِبِ إِنَّا لَقَادِرٌ ( المعارج : 40 ) Artinya : Maka aku bersumpah Dengan Tuhan yang memiliki Timur dan Barat, sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa. F. Manfaat Aqsamul Qur’an Dengan berbagai bentuk dalam Qasam maka setidaknya ada beberapa manfaat dari Qasam tersebut antara lain : 1. Apabila berita itu sampai pada pendengar dan dia tidak menolak, tentunya berita tersebut dapat diterima dan dipercaya. Karena telah diperkuat dengan sumpah apalagi deangan menggunakan kata Allah SWT. 2. Bahwa pembawa berita akan merasa lega, karena telah menyampaikan berita dengan diperakuat sumpah atau dengan beberapa Taukid (penguat). Hal ini sangat berbeda apabila membawa berita dengan tidak menggunakan Qasam. Dengan bersumpah memakai nama Allah atau sifat-sifat-Nya maka hal ini sama dengan mengagungkan Allah SWT. karena telah menjadikan nama-Nya selaku Dzat yang diagungkan sebagai penguat sumpah. BAB III PENUTUP Kesimpulan Menurut Bahasa, Aqsam merupakan bentuk jama’ dari kata qasam yang berarti sumpah. Sedangka menurut istilah aqsam dapat diartikan sebagai ungkapan yang dapat dipakai guna memberikan penegasan an pengukuhan suatu pesan dengan menggunakan kata-kata qasam. Huruf-huruf yang digunakan untuk Qasam ada tiga yaitu :Huruf wawu, ba’, dan ta’. Bentuk Qasam yang asli terdiri dari: fi’il yang me-muta’adi-kan dengan huruf Ba’ dan Muqsam Bih atau penguat sumpah, yaitu sumpah yang diperkuat dengan sesuatu yang digunakan oleh yang bersumpah Dilihat dari segi fi’ilnya, Qasam Al-qur’an terbagi menjadi 2 macam yaitu : Qasam dhohir, Qasam Mudhmar (Qasam tersimpan) Apabila ditinjau dari segi Muqsam bihnya, maka Qasam itu ada 7 macam yaitu : Qasam dengan menggunakan Dzat Allah swt. Atau sifat-sifat-Nya, dengan perbuatan-perbuatan Allah SWT., dengan yang dikerjakan Allah SWT., dengan Malaikat-malaikat Allah SWT., dengan Nabi Allah SWT., dengan Makhluk Allah SWT. dan dengan Waktu. Manfaat dari Qasam tersebut antara lain : 1. Apabila berita itu sampai pada pendengar dan dia tidak menolak, tentunya berita tersebut dapat diterima dan dipercaya. Karena telah diperkuat dengan sumpah apalagi deangan menggunakan kata Allah SWT. 2. Bahwa pembawa berita akan merasa lega, karena telah menyampaikan berita dengan diperakuat sumpah atau dengan beberapa Taukid (penguat). DAFTAR PUSTAKA Al-Malik, Muhammad bin Alwi. 1998. Zubdah AL-Itqanfi Ulumil Qur’an, Bandung : Pustaka Setia, Cet. 1, Buchori, Didin Syaefuddin, 2005. Pedoman Memahami Kandungan Al-qur’an. Bogor: Granada Sarana Pustaka Chirzin, Muhammad. 1998. Al-qur’an dan Ulumul Qur’an. Yogyakarta: PT. Dhana Bhakti Prima Yasa H. Abd. Djalal HA. 2000. Ulumul Qur’an. Surabaya: Dunia Ilmu, Manna’ Khalil Al-Qatthan. 1990. Mabahitsu fi Ulumil Qur’an (Studi Ilmu-ilmu Qur’an). Mansyurat Al-Ashr Al-Hadits Manna’ Khalil Al-Qatthan. 2009. Mabahitsu fi Ulumil Qur’an (Studi Ilmu-ilmu Qur’an). Jakarta: Halim Jaya

1 komentar: