Sabtu, 22 Desember 2012
Perkembangan Masas Dewasa Madya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya usia madya atau usia setengah baya dipandang sebagai masa usia antara 40 – 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya akan ditandai oleh perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula diikuti oleh penurunan daya ingat. Walaupun dewsa ini banyak yang mengalami perubahan-perubahan tersebut lebih lambat daripada masa lalu, namun garis batas tradisionalnya masih nampak. Meningkatnya kecenderungan untuk pensiun pada usia 60an sengaja atau tidak sengaja usia 60an dianggap sebagai garis batas antara usia lanjut dengan usia madya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Karakteristik kepribadian pada masa dewasa madya ?
2. Bagaimana cara menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan mental pada masa dewasa madya ?
3. Bagaimana perkembangan minat dan penyesuaian sosial pada masa dewasa madya ?
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan tentang karakteristik kepribadian pada masa dewasa madya
2. Menjelaskan tentang penyesuaian diri terhadap perubahan fisik dan mental pada masa dewasa madya
3. Menjelaskan tentang perkembangan minat dan penyesuaian sosial pada masa dewasa madya
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan Kepribadian pada Masa Dewasa Madya
A. Karakteristik Dewasa Madya
Elizabeth B. Hurlock membagi masa dewasa menjadi tiga bagian:
1. Masa dewasa awal (masa dewasa dini/young adult)
Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, priode isolasi social, priode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran umurnya antara 21 tahun sampai 40 tahun.
2. Masa dewasa madya (middle adulthood)
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan social antara lain; masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu priode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru. Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan social..
3. Masa usia lanjut (masa tua/older adult)
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai mati, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Adapun ciri-ciri yang berkaitan dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya adalah sebagai berikut; perubahan yang menyangkut kemampuan motorik, peruban kekuatan fisik, perubahan dalam fungsi psikologis, perubahan dalam system syaraf, perubahan penampilan.
Setengah baya/madya menunjukkan banyak kesamaan dengan masa remaja. Khusus usia setengah baya, sama dengan posisi masa remaja. Perubahan-perubahan hal fisik dan psikis juga terdapat kesamaan antara dua masa kehidupan itu.
Kalau posisi remaja merupakan masa peralihan, tak lagi dapat dikatakan kanak-kanak dan belum lagi disebut dewasa, maka posisi usia setengah baya juga dalam peralihan, tidak muda dan bukan tua. Masa remaja merupakan masa terjadinya perubahan yang cepat bhagi hal-hal fisik yang membawa akibat-akibat terhadap perilaku dan perasaan-perasaannya. Usia setengah baya, demikian pula. Bedanya, kalau pada masa remaja perubahan itu bersifat pertumbuhan, maka pada masa setengah baya bersifat pemunduran. Tetapi yang lebih penting, perilaku dan perasaan yang menyertainya adalah sama yaitu “swalah tingkah”, canggung dan kadang-kadang bingung .
Ciri-Ciri Dewasa Madya
• Masa yang ditakuti (a dreaded period).
• Masa transisi (a time of transition).
• Masa penyesuaian kembali (a time of adjustment).
• Masa keseimbangan dan ketidakseimbang-an (a time of equilibrium and disequilibrium
• Usia berbahaya (a dangerous age).
• Usia kaku/canggung (a awkward age).
• Masa berprestasi (a time of achievement).
Masa yg ditakuti
• Selain masa tua (old age), masa dewasa madya juga merupakan masa yang sangat ditakuti datangnya oleh kebanyakan individu, sehingga seolah-olah mereka ingin mengerem laju pertambahan usia mereka.
• Bagi perempuan masa dewasa madya tidak saja berarti menurunnya kemampuan reproduktif dan datangnya menopause, namun juga menurunnya daya tarik seksual.
• Umumnya mereka (individu dewasa madya) merasa tidak lagi menarik secara seksual bagi suami mereka, sehingga muncul kekhawatiran akan kehilangan suami dan kondisi ini selain dapat mengakibatkan para istri begitu mengharapkan suaminya bersikap seperti ketika masih pengantin baru, juga munculnya rasa cemburu yang kadang cenderung berlebihan, bila melihat suaminya berkomunikasi dengan perempuan yang lebih muda usianya.
• Biasanya di usia-usia ini, suami mereka mulai lebih berkonsentrasi pada karier dan peningkatan kariernya, sehingga mereka semakin merasa kesepian dan diabaikan.
• Perasaan-perasaan negatif ini bila tidak segera dicari pemecahannya dapat mengakibatkan para istri mengalami depresi.
• Bagi pria, masa dewasa madya merupakan usia yang mengandung arti menurunnya kemampuan fisik secara menyeluruh, termasuk berkurangnya vitalitas seksual.
• Sebagian kaum pria yang mengalami tanda-tanda terjadinya penurunan kemampuan seksual ini, akan mengalihkan perhatian mereka pada kesibukan bekerja demi meningkatkan prestasi dan memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat.
• Selain masalah seksual, kaum pria yang telah memasuki usia dewasa madya, ada juga yang ingin menutupi kelemahan fisiknya dengan melakukan aktivitas fisik berlebihan, dan cenderung menolak bantuan dari mereka yang lebih muda.
• Pada sebagian yang lain, justru bersikap kompensatif, dalam arti untuk menutupi kekurangannya mereka bersikap seperti anak muda dengan lebih memperhatikan penampilan fisik, berdandan sedemikian rupa untuk mencari perhatian dari lawan jenis yang berusia jauh lebih muda.
• Mereka yang berperilaku seperti ini justru menunjukkan adanya ketidak percayaan yang cukup besar terhadap daya tarik seksual mereka.
Masa Transisi
• Seperti juga masa remaja, individu pada masa dewasa madya juga disebut sebagai masa transisi dari masa dewasa awal ke masa dewasa lanjut (lansia).
• Sebagian cirri-ciri fisik dan perilakunya masih memperlihatkan masa dewasa awal, sementara banyak ciri fisik dan perilaku lainnya justru telah menunjukkan ciri-ciri orang dewasa lanjut.
• Kondisi transisi ini menyebabkan mereka harus banyak melakukan penyesuaian terhadap peran-peran baru yang diberikan oleh masyarakat. Selain itu, masyarakat juga mengharapkan mereka untuk dapat berpikir dan berperilaku sesuai dengan usianya.
Masa Penyesuaian kembali
• Memasuki usia dewasa madya, cepat atau lambat individu harus mengadakan penye-suaian kembali terhadap perubahan2 yang dialaminya, baik fisik maupun peranan.
• Penyesuaian terhadap perubahan peranan, biasanya akan terasa lebih sulit dilakukan bila dibandingkan dengan penyesuaian terhadap berubahnya kondisi fisik. Misalnya kaum pria yang mengalami masa pensiun, atau kaum perempuan yang mengalami perubahan peran sebagai ibu dengan anak-anak yang akan mulai memasuki kehidupan baru.
Masa Keseimbangan dan Ketidakseimbangan
• Pengertian keseimbangan mengacu pada kemampuan penyesuaian terhadap terjadinya perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang dilakukan orang-orang dewasa madya.
• Keseimbangan ini dapat dicapai bila ada penyesuaian secara menyeluruh terhadap pola-pola kehidupannya. Mereka yang mampu mencapai keseimbangan akan merasakan kehidupan yang tenang, tenteram dan damai di rumah, sehingga tidak suka keluyuran/ buang-buang waktu di luar rumah untuk kegiatan yang tidak berguna.
• Ketidakseimbangan artinya adalah terjadinya kegoncangan-kegoncangan/gangguan-gangguan penyesuaian yang dialami individu pada masa ini, baik yang bersifat internal maupun eksternal, termasuk dengan pasangan hidupnya.
• Mereka yang tidak mampu mencapai keseimbangan ini akan merasa tidak betah di rumah, dan cenderung ingin lari dari rumah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik dan psikologis yang tidak diperoleh di rumahnya
Usia Berbahaya
• Yang dimaksud dengan usia berbahaya adalah dalam hal kehidupan seksual-nya, terutama dengan isterinya.
• Juga dalam hal-hal yang berhubungan dengan segala aspek kehidupan lainnya, seperti kondisi fisik yang mulai rentan terhadap penyakit, juga kondisi psikologis yang relative menjadi lebih peka, dalam arti mudah tersinggung, tertekan, stress, hingga depresi.
• Dalam hal-hal yang berhubungan dengan masalah seksual, tidak jarang terjadi para suami yang mulai merasa bosan dengan istrinya, sehingga mulai menyeleweng, atau pun menceraikan istrinya untuk kawin lagi dengan perempuan lain yang kadang-kadang seusia dengan anak gadisnya.
• Adapun untuk hal-hal yang lain, individu usia dewasa madya, relative lebih sering mengalami gangguan fisik maupun mental, bahkan pada orang-orang tertentu dapat mengakibatkan bunuh diri.
Usia Kaku/Canggung
• Seperti juga masa remaja ketika individu tidak bisa lagi disebut anak-anak, tetapi juga belum layak disebut dewasa, begitu juga individu dewasa madya, sudah kurang pantas disebut dewasa dini, namun juga belum bisa disebut tua. Dalam situasi seperti ini, kadang muncul rasa canggung dan bingung pada individu.
• Pada sebagian individu kondisi ini mengakibatkan mereka ingin menutupi ketuaan dengan berbagai cara dan sejauh mungkin berusaha untuk tidak tampak tua, misalnya dalam hal pemilihan busana, berdandan/ pemakaian kosmetik dsb. Kadang-kadang apabila individu agak berlebihan di dalam menampilkan busana dan dandanan yang bertujuan untuk menutupi ketuaannya, maka hal ini justru menyebabkan mereka tampak janggal, sehingga terlihat kaku/canggung.
Masa Berprestasi
• Berprestasi pada usia dewasa madya menurut Werner merupakan suatu gambaran yang positif dari seorang individu.
• Pada usia 40 tahun pada orang-orang normal telah memiliki pengalaman yang cukup dalam pendidikan dan pergaulan, sehingga mereka telah memiliki sikap yang pasti serta nilai-nilai tentang hubungan sosial yang berkembang secara baik.
• Kondisi keuangan dan kedudukan social mereka biasanya telah mapan, serta mereka telah memiliki pandangan yang jelas tentang masa depan dan tujuan yang ingin dicapai.
• Apabila situasi ini diikuti dengan kondisi fisik yang prima, maka mereka dapat menyatakan bahwa hidup dimulai di usia 40 tahun (life begin 40th).
• Menurut Hurlock yang dapat dicapai individu di usia dewasa madya, tidak hanya kesuk-sesan secara finansial, melainkan juga dalam hal kekuasaan dan prestise.
• Biasanya usia pencapaian terjadi antara 40-50 tahun. Selain itu masyarakat sendiri nampaknya baru mengakui kemampuan atau prestasi seseorang secara mantap apabila yang bersangkutan telah memasuki usia dewasa madya.
B. Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan Fisik dan Mental
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan, yaitu :
• Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis
• Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
• Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia
• Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
• Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa
• Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.
C. Perkembangan Minat dan Penyesuaian Sosial
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai umur enam puluh tahun.
Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:
1. Penyesuaian terhadap perubahan minat : aktifitas sosial, sebagai warga negara, atau minat yag berkaitan dengan hobi
2. Penyesuaian jabatan atau pekerjaan
3. Penyesuaian yang berhubungan dengan keluarga
4. Pernikahan dan cinta : individu berada pada masa kesetabilan
5. Sindrom sarang kosong : terjadi karena anak-anak mulai meninggalkan orang tuanya
6. Pengisisan waktu luang : individu membangun dan memenuhi waktu luang untuk persiapan pensiun
7. Keterdekatan antar generasi : keterdeatan hubungan tampak pada keterdekatan anak yang beranjak dewasa dengan orang tua
8. Meningkatnya hubungan persaudaraan dan persahabatan
9. Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Karakteristik kepribadian dewasa madya
• Masa yang ditakuti (a dreaded period).
• Masa transisi (a time of transition).
• Masa penyesuaian kembali (a time of adjustment).
• Masa keseimbangan dan ketidakseimbang-an (a time of equilibrium and disequilibrium
• Usia berbahaya (a dangerous age).
• Usia kaku/canggung (a awkward age).
• Masa berprestasi (a time of achievement).
Penyesuaian diri pada perubahan fisik
• Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis
• Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
• Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia
• Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
• Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa
• Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.
Perkembangan Minat dan penyesuaian sosial
Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
http://gontor2007.blogspot.com/2010/04/masa-dewasa-madya.html/18-12-11/10:42
http://allabout-psikologi.blogspot.com/2009/11/dewasa-madya.html/18-12-11/10:42
http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/masa-dewasa-madya-40-60-tahun/02-12-11/11:43
http://allabout-psikologi.blogspot.com/2009/11/dewasa-madya.html/18-12-11/10:43
Bu Farida Harahap Tim. Perkembangan dewasa dini power point. Pdf
http://allabout-psikologi.blogspot.com/2009/11/dewasa-madya.html/18-12-11/10:42
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar