Sabtu, 22 Desember 2012
Sejarah dan Peradaban Islam
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembahasan pengertian sejarah peradaban islam ini, terdapat tiga konsep utama yang perlu di jelaskan terlebih dahulu, yaitu: “sejarah, peradaban dan islam”. Ketiga konsep tersebut pada gilirannya perlu dipahami sebagai suatu kesatuan konsep “Sejarah Peradaban Islam”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sejarah, Peradaban dan Islam ?
2. Apa saja kegunaan Sejarah ?
3. Bagaimana hubungan Al-qur’an dan Hadits dengan Peradaban ?
4. Bagaimana metodologi penulisan sejarah ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian Sejarah, Peradaban dan Islam
2. Menjelaskan kegunaan Sejarah
3. Meneangkan hubungan Al-qur’an dan Hadits dengan Peradaban
4. Mengetahui metodologi penulisan sejarah
BAB II
PEMBAHASAN
PENGANTAR SEJARAH PERADABAN ISLAM
A. Pengertian Sejarah Peradaban Islam
a. Pengertian sejarah
Pengertian “Sejarah” secara etimologis dapat di telusuri dari asal kata sejarah yang sering dikatakan berasal dari kata Arab syajarah artinya“pohon kehidupan”.
Dalam bahasa asing lainnya, peristilahan sejarah tersebut: histor (perancis), geschicte (jerman), historieat geschiederis (Belanda) dan history (Inggris). Kata history sendiri lebih popular untuk menyebut sejarah dalam ilmu pengetahuan, sebetulnya berasal dari bahasa Yunani (Istoria) yang berarti pengetahuan tentang gejala-gejala alam, khususnya manusia yang bersifat kronologis. Konsep sejarah dengan pengertiannya yang pertama memberikan pemahaman akan arti objektif tentang masa lampau dan hendaknya dipahami sebagai suatu aktualitas atau sebagai peristiwa itu sendiri. Adapun pemahaman atas konsep kedua, bahwa sejarah menunjukkan makna yang subjektif, sebab masa lampau itu telah menjadi sebuah kisah atau cerita, hal mana didalam proses pengkisahan itu terdapat kesan yang dirasakan oleh sejarawan berdasarkan pengalaman dan lingkungan.
b. Pengertian Peradaban
Dalam bahasa Indonesia, kata peradaban seringkali dipahami sama artinya dengan kebudayaan. Akan tetapi dalam bahasa Inggris terdapat perbedaan pengertian antara kedua istilah tersebut, yakni istilah civilization untuk peradaban dan culture untuk kebudayaan. Demikian pula dalam bahasa Arab, dibedakan antara kata tsaqafah (kebudayaan), kata nadlarah (kemajuan), dan kata tamaddun (peradaban), bahkan dalam bahasa melayu istilah tamaddun dimaksudkan untuk menyebut keduanya.
Peradaban dapat diartikan menjadi dua cara:
1. Proses menjadi keberadaban,
2. Suatu masyarakat manusia yang sudah berkembang atau maju
Sejarah Peradaban Islam dapat juga diartikan sebagai perkembangan atau sejarah kemajuan kebudayaan islam dalam perspektif sejarahnya. Disini dapat pula dikemukakan makna peradaban islam dalam tiga pengertiannya yang berbeda-beda.
Pertama, kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam suatu suatu periode kekuasaan islam, mulai dari periode Nabi Muhammad SAW. Sampai perkembangan kekuasaanislam sekarang.
Kedua, hasil-hasil yang dicapai oleh umat islam dalam lapangan kesusastraan, ilmu pengetahuan dan kesenian.
Ketiga, kemajuan politik atau kekuasaan islam yang berperan melindungi pandangan hidup islam terutama dalam hubungannya dengan wadah-wadah penggunaan bahasa dan kebiasaan hidup bermasyarakat. Beberapa karya tentang sejarah (historiografi) umat islam yang ditulis oleh para ahli terdahulu menunjukkan model-model periodisasi sejarah islam yang berbeda-beda. Diantaranya, karya Ahmad Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, membagi babakan sejarah dimaksud berdasarkan perkembangan islam pada masa Nabi dan para penguasa muslim melalui dinasti-dinasti islam, dalam karya lain seperti di tulis oleh Hasan Ibrahim Hasan, Islamic History And Culture (632-1986). Dalam karya-karya mutakhir tentang sejarah peradaban islam, para ahli cenderung menyederhanakan periodisasinya menjadi tiga babakan utama yaitu : periode klasik, periode pertengahan, dan periode modern.
c. Pengertian Islam
Secara bahasa, Islam berasal dari kata salima yang berarti selamat atau aslama yang berarti pasrah. Menurut istilah, kata Islam diartikan sebagai ajaran atau agama yang di bawa oleh seorang rasul yang diutus oleh Tuhan untuk disebarkan demi keselamatan umat manusia. Dan Islam mempunyai landasan atau sumber hukum syariat utama yang mengatur pola hidup umatnya yang berupa kitab suci Al-qur’an dan Hadits.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Sejarah Perdaban Islam adalah disiplin Ilmu yang mempelajari tentang hasil-hasil yang di capai umat Islam pada masa lampau yang mempunyai nilai kebudayaan tertinggi dalam segi ilmu pengetahuan, kesusastraan, kesenian, maupun politik dan pola pemerintahan.
B. Kegunaan Sejarah
Sejarah mempunyai arti penting dalam kehidupan begitu juga sejarah mempunyai beberapa kegunaan, diantara kegunaan sejarah antara lain :
1. Untuk kelestarian identitas kelompok dan memperkuat daya tahan kelompok itu bagi kelangsungan hidup.
2. sejarah berguna sebagi pengambilan pelajaran dan tauladan dari contoh-contoh di masa lampau, sehingga sejarah memberikan azas manfaat secara lebih khusus demi kelangsungan hidup.
3. sejarah berfungsi sebagai sarana pemahaman mengenai hidup dan mati.
C. Hubungan Al-qur’an dan Hadits dengan Peradaban
Sebagai umat Islam, kita meyakini Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai sumber ajaran agama Islam, yang telah kita ketahui definisinya, Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya bernilai ibadah, dan Al-Hadits adalah sabda ( qoul ), perbuatan ( fi’li ), ketetapan (taqrir) dan sifat yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam proses sejarah, ulama dalam berbagai generasi dengan berbagai usaha untuk memahami maksud-maksud yang ada pada kitab-kitab tersebut. Dalam memahami Al-Qur’an, sebagian ulama cenderung pada pendekatan kualitas keutamaan structural, mereka mengajukan metode Tafsir bi Al-Ma’tsur (bi Al-Riwayat) dengan prosedur penafsiran sebagai berikut :
1. Penafsiran ayat Al-Qur’an dengan ayat Al-Qur’an.
2. Penafsiran ayat Al-Qur’an dengan hadits Nabi.
3. Penafsiran ayat Al-Qur’an dengan qoul sahabat.
Begitu juga dengan Al-Hadits, ulama meverifikasi dengan melakukan dua pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan kuantitatif, dengan menghitung jumlah Rowi hadits pada setiap periode yang melahirkan hadits ahad dan mutawattir.
2. Pendekatan kualitatif, yang melahirkan hadits-hadits, yaitu shahih, hasan dan dha’if.
Dari penjelasan diatas, kita bisa mengetahui hubungan masing-masing dengan peradaban. Adapun hubungan Al-Qur’an dengan peradaban terdapat pada prosedur penafsiran Al-Qur’an bi al-ma’tsur karena merupakan produk pemikiran ulama’ dalam rangka memahami kandungan makna Al-Qur’an. Dan juga bisa disebut peradaban karena prosedur tersebut sudah maju ( terutama dari segi semangat memahami dan menjalani kitab suci ). Sedangkan hubungan Al-Hadits dengan peradaban terdapat pada ilmu verifikasi hadits ( ulum al hadits) karena merupakan gagasan ulama’ dan bisa dikatakan peradaban karena verifikasi dilakukan oleh ulama’. Akan tetapi sebagian umat Islam merasa keberatan apabila ilmu Al-Qur’an dan verifikasi hadits disebut sebagai kebudayaan atau peradaban.
D. Metodologi Penulisan Sejarah
Metode penulisan sejarah adalah metode atau cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penulisan peristiwa sejarah dan permasalahannya. Dengan kata lain, metode penulisan sejarah adalah instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah (history as past actuality) menjadi sejarah sebagai kisah (history as written). Dalam ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode penulisan itu disebut metode sejarah. Metode sejarah digunakan sebagai metode penulisan, pada prinsipnya bertujuan untuk menjawab enam pertanyaan (5 W dan 1 H) yang merupakan elemen dasar penulisan sejarah, yaitu what (apa), when (kapan), where (dimana), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana). Pertanyaan-pertanyaan itu konkretnya adalah: Apa (peristiwa apa) yang terjadi? Kapan terjadinya? Di mana terjadinya? Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu? Mengapa peristiwa itu terjadi? Bagaimana proses terjadinya peristiwa itu? Dalam proses penulisan sejarah sebagai kisah, pertanyaan-pertanyaan dasar itu dikembangkan sesuai dengan permasalahan yang perlu diungkap dan dibahas. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itulah yang harus menjadi sasaran penulisan sejarah, karena penulisan sejarah dituntut untuk menghasilkan eksplanasi (kejelasan) mengenai signifikansi (arti penting) dan makna peristiwa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah Perdaban Islam adalah disiplin Ilmu yang mempelajari tentang hasil-hasil yang di capai umat Islam pada masa lampau yang mempunyai nilai kebudayaan tertinggi dalam segi ilmu pengetahuan, kesusastraan, kesenian, maupun politik dan pola pemerintahan.
Kegunaan sejarah antara lain :
1. Untuk kelestarian identitas kelompok dan memperkuat daya tahan kelompok itu bagi kelangsungan hidup.
2. sejarah berguna sebagi pengambilan pelajaran dan tauladan dari contoh-contoh di masa lampau, sehingga sejarah memberikan azas manfaat secara lebih khusus demi kelangsungan hidup.
3. sejarah berfungsi sebagai sarana pemahaman mengenai hidup dan mati.
Adapun hubungan Al-Qur’an dengan peradaban terdapat pada prosedur penafsiran Al-Qur’an bi al-ma’tsur karena merupakan produk pemikiran ulama’ dalam rangka memahami kandungan makna Al-Qur’an. Dan juga bisa disebut peradaban karena prosedur tersebut sudah maju ( terutama dari segi semangat memahami dan menjalani kitab suci ). Sedangkan hubungan Al-Hadits dengan peradaban terdapat pada ilmu verifikasi hadits ( ulum al hadits) karena merupakan gagasan ulama’ dan bisa dikatakan peradaban karena verifikasi dilakukan oleh ulama’.
Metode penulisan sejarah adalah metode atau cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penulisan peristiwa sejarah dan permasalahannya. Dengan kata lain, metode penulisan sejarah adalah instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah (history as past actuality) menjadi sejarah sebagai kisah (history as written).
DAFTAR PUSTAKA
http://imgv24.scribdassets.com/img/word_document/38686693/164x212/27f7a01f74/1307506486/25-02-12/14:32
http://hitsuke.blogspot.com/2009/03/pengertian-sejarah-peradaban-islam.html/diakses:25-02-12/14:02
http://pandidikan.blogspot.com/2010/04/sejarah-peradaban-islam.html/25-02-12/14:33
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar