Sabtu, 22 Desember 2012

Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang pemeluk Islamnya terbanyak sudah barang tentu mempunyai sejarah tentang keislaman tersebut. Bagaimana Islam masuk ke Indonesia dan perkembangannya terutama dibidang perkembangan ilmu setelah Islam masuk ke Indonesia. Sebagai umat Islam kita hendaknya mengetahui hal tersebut, oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan membahas tentang perkembangan pendidikan seputar masuknya islam ke Indonesia. Dengan harapan menjadi tambahan wawasan bagi para pembaca dan pelatihan bagi penulis khususnya. Dengan meminta pertolongan dari Allah SWT marilah kita bahas masalah ini. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah masuknya Islam ke Indonesia ? 2. Bagaimana perkembangan pendidikan Islam pada masa masuknya Islam ke Indonesia ? C. Tujuan Masalah 1. Supaya mahasiswa mengetahui hakikat dari sejarah masuknya Islam ke Indonesia. 2. Supaya mahasiswa mengetahui bagaimana perkembangan pendidikan Islam pada saat Islam masuk ke Negara Indonesia dan bagaimana realisasinya BAB II PEMBAHASAN SEPUTAR MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA A. Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Islam masuk ke Indonesia akibat adanya perdagangan dipelayaran internasional. Pada saat itu , jalur perdagangan internasional Timur Tengah-India- Malaka –Cina merupakan satu-satunya jalur perdagangan Asia yang sangat ramai. Bersamaan dengan kesibukan perdagangan antar bangsa yang melewati Indonesia itulah Islam mulai masuk ke Indonesia. Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, terdapat tiga teori yaitu teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia. Ketiga teori tersebut di atas memberikan jawaban tentang permasalah waktu masuknya Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara. 1. Teori Gujarat Teori berpendapat bahwa agama Islammasuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah: a. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia. b. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay – Timur Tengah – Eropa. c. Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat. Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik Islamyaitu adanya kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islamdan banyak pedagang Islamdari India yang menyebarkan ajaran Islam. 2. Teori Mekkah Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islammasuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir). Dasar teori ini adalah: a. Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam(Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina. b. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. Sedangkan Gujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi. c. Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut berasal dari Mesir. Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad ke-13 sudah berdiri kekuasaan politik. Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke-7 dan yang berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri. 3. Teori Persia Teori ini berpendapat bahwa Islammasuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti: a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro. b. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al – Hallaj. c. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tandatanda bunyi Harakat. d. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik. Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat. Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki kebenaran dan kelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan damai pada abad ke – 7 dan mengalami perkembangannya pada abad 13. Sebagai pemegang peranan dalam penyebaran Islam adalah bangsa Arab, bangsa Persia dan Gujarat (India). Disamping ketiga bangsa tersebut, para pedagang dan angkatan laut dari China (Ma Huan, Laksamana Cheng Ho/Dampoawan), mengenalkan islam di pantai dan pedalaman Jawa dan sumatera, dengan bukti antar lain : 1. Gedung Batu di semarang (masjid gaya China). 2. Beberapa makam China muslim. Dari beberapa bangsa yang membawa Islam ke Indonesia pada umumnya menggunakan pendekatan cultural, sehingga terjadi dialog budaya dan pergaulan social yang penuh toleransi. B. Pendidikan Islam Pada Masa Masuknya Islam ke Indonesia Penyebaran pengaruh Islam yang berasal dari Jazirah Arab ke Asia dan benua lainnya, menimbulkan munculnya pusat-pusat agama Islam dikawasan tersebut yang berguna sebagai pusat pemerintahan dan peradaban, juga berperan dalam penyebaran pengaruh Islam ke wilayah sekitarnya. 1. Peran Pedagang dalam penyebaran pendidikan Islam Para pedagang yang menjalin hubungan dengan pedagang Indonesia tidak hanya pedagang Cina tetapi juga pedagang India, Persia, Arab, Mesir dan Turki. Adanya interaksi sosial antara pedagang muslim dengan masyarakat setempat inilah yang akhirnya memberi pengaruh masuknya nilai-nilai dan ajaran Islam sehingga semakin banyak yang memeluk agama Islam. Adapun sistematis yang dilakukan para pedagang dalam penyampaian dakwahnya adalah sebagai berikut: a. Mula-mula para pedagang berdatangan ke pusat perdagangan b. Kamudian mulai ada yang bertempat tinggal, baik sementara maupun menetap. c. Lambat laun tempat tinggal mereka berkembang menjadi perkampungan muslim dari negeri asing yang disebut pekojan. d. Status sosial yang tinggi, memudahkan mereka mengawini pribumi baik rakyat biasa maupun anak bangsawan. e. Sebelum pernikahan, calon istrinya di-Islam-kan dahulu dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. f. Lambat laun berkembang menjadi perkampungan, masyarakat dan kerajaan Islam. Sehingga dengan demikian, para pedagang mempunyai andil besar dalam penyebaran Islam melalui pendidikan sosial kemasyarakatan, seperti cara berdagang islam, cara bermasyarakat, upacara pernikahan sampai pada cara bersosialisasi sehari-hari yang telah mereka praktekkan dalam kehidupan kesehariannya. 2. Peran Ulama’ dalam penyebaran pendidikan Islam di Indonesia Agama Islam yang diperkenalkan kepada bangsa Indonesia mempunyai bentuk yang menunjukkan persamaan dengan alam pikiran yang telah dimiliki oleh orang-orang yang dulunya menganut agama Hindu Syiwa dan Budha Mahayana. Hal ini menyebabkan ajaran Islam yang diperkenalkan semakin mudah dimengerti dan dipahami. Salah satu cara agar pemahaman tentang Islam mudah diterima oleh masyarakat adalah melalui gambaran-gambaran. Tidak langsung pada inti pembahasan yang mungkin sulit diterima, antara lain melalui gending-gending jawa, gending-gending dolanan, wayang kulit dan hikayat. Para Ulama’ yang pada waktu itu terkenal dengan sebutan Wali Songo telah mempunyai andil besar dalam hal ini, diantaranya: 1. Sunan Maulana Malik Ibrahim yang berasal dari Turki selain menguasai ilmu-ilmu agama juga ahli dalam bidang tata negara sehingga ia mampu mensinergikan antara adat istiadat penduduk asli dengan syari’at Islam. 2. Sunan Ampel yang berasal dari Aceh juga memprakarsai berdirinya pesantren Ampel Denta dan Kerajaan Islam Demak. 3. Sunan Drajat yang merupakan putra Sunan Ampel sebagai pencipta gending pangkur. 4. Sunan Bonang yang juga putra Sunan Ampel sebagai pencipta gending durma. 5. Sunan Giri sebagai pendiri pesantren di Giri yang juga menciptakan gending asmaradana dan gending pucung selain itu beliau juga menciptakan permainan anak-anak yang berjiwa Islam, seperti ilir-ilir, jamuran dan cublak-cublak suweng. 6. Sunan Kalijaga yang lahir dituban Jawa Timur menyebarkan Islam melalui cerita wayang. 7. Sunan Kudus, beliau berasal dari Palestina adalah seorang yang pandai mengarang dan pencipta gending mas kumambang dan gending mijil. 8. Sunan Muria adalah putra sunan Kalijaga adalah pencipta gending sinom dan kinanti. 9. Sunan Gunung Jati yang berasal dari Palestina dan sebagai panglima perang kerajaan Demak, beliau aktif berdakwah melalui sosial politik. 3. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam Selain itu, pondok pesantren yang dianggap sebagai sistem pendidikan paling tua di Indonesia merupakan lembaga pendidikan Islam yang penting dalam penyebaran agama Islam pada waktu itu. Pesantren inilah yang akhirnya menampung anak-anak bangsa yang tidak diperbolehkan oleh penjajah untuk menuntut ilmu di lembaga pendidikan pemerintah. Para santri yang telah keluar dari pesantren ini, kemudian akan menjadi tokoh agama, menjadi kyai dan mendirikan pesantren lagi. Sehingga dengan adanya pesantren ini, penyebaran pendidikan Islam tidak akan terputus. Demikian seterusnya sehingga semakin lama Islam semakin berkembang. 4. Peran kerajaan Islam dalam penyebaran pendidikan Islam di Indonesia Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah kerajaan Samudra Pasai, yang didirikan pada abad ke-10 M dengan raja pertamanya Malik Ibrahim bin Mahdum. Pada tahun 1345, Ibnu Batutah dari Maroko sempat singgah di Kerajaan Pasai pada zaman pemerintahan Malik Az-Zahir, raja yang terkenal alim dalam ilmu agama dan bermazhab Syafi’i, mengadakan pengajian sampai waktu sholat Ashar dan fasih berbahasa Arab serta mempraktekkan pola hidup yang sederhana. Keterangan Ibnu Batutah tersebut dapat ditarik kesimpulan pendidikan yang berlaku di zaman kerajaan Pasai sebagai berikut: 1. Materi pendidikan dan pengajaran agama bidang syari’at adalah Fiqh mazhab Syafi’i 2. Sistem pendidikannya secara informal berupa majlis ta’lim \ 3. Tokoh pemerintahan merangkap tokoh agama 4. Biaya pendidikan bersumber dari negara. Kerajaan Aceh darussalam yang juga melaksanakan pendidikan Islam yang diawali pendidikan terendah Meunasah (Madrasah). Yang berarti tempat belajar atau sekolah dan mempunyai multi fungsi antara lain: 1. Sebagai tempat belajar Al-Qur’an 2. Sebagai Sekolah Dasar, dengan materi yang diajarkan yaitu menulis dan membaca huruf Arab, Ilmu agama, bahasa Melayu, akhlak dan sejarah Islam. Dan tidak hanya itu, hampir disemua daerah mempunyai lembaga pendidikan sendiri baik milik negara/ kerajaan ataupun pondok pesantren yang dimiliki perseorangan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Adapun masuknya Islam ke Indonesia mempunyai tiga teori yaitu teori gujarat, teori mekkah dan teori persia yang semuanya telah dijelaskan dengan detail bagaimana sesungguhnya proses masuknya Islam ke Indonesia. Dan perkembangan pendidikan Islam di indonesia pada saat itu tidak lepas dari peran para pedagang, para ulama yang terkenal dengan wali sanga, peran pesantren sebagai lembaga Islam dan peran kerajaan-kerajaan islam sebagai pemerintah yang menerapkan nilai-nilai ke-Islam-an. B. Saran Segala syukur kita haturkan kepada Dzat yang maha Agung yang telah memberikan kepada penulis sebuah inspirasi yang insya Allah bermanfaat sebagai bentuk kasih sayang Dzat maha Dahsyat kepada hambanya. Serta shalawat salam kepada Rasul-Nya yang dimuliakan sebagai pintu gerbang terbukanya segala ilmu dari Dzat pembuat ilmu. Selanjutnya sebagai manusia yang pasti mempunyai salah dan lupa, penulis mengharapkan saran dan kritik dari saudara pembaca yang budiman guna kesempurnaan makalah ini dan makalah yang mendatang dan untuk penyemangat bagi penulis khususnya dan teman-teman pembaca yang budiman umumnya. Demikian makalah ini penulis buat dengan inayah Allah dan akhir kata penulis ucapkan “selamat meraih kesuksesan dunia akhirat”. DAFTAR PUSTAKA http://imamsahabatmu.wordpress.com/makalah/pedidikan-islam-pada-masa-masuknya-islam-ke-indonesia/23-12-11/11:16 Alasror. 2008. Proses masuknya Islam ke Indonesia. Alasrar.wordpress.com http://sejarawan.wordpress.com/2008/01/21/proses-masuknya-islam-di-indonesia-nusantara/23-12-11/11:25 Zauharini, et.al. 2000. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : PT. Bumi Aksara, set 6 Ibid, 136

Tidak ada komentar:

Posting Komentar