Sabtu, 22 Desember 2012

Media Pembelajaran Audio

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak diantara macam-macam media yang telah dibahas pada pertemua sebelumnya, yakni salah satunya adalah media pembelajaran audio. Disamping merupakan salah satu indera yang kita miliki, ternyata para ilmuan telah mengemukakan banyak hal mengenai pendengaran terkait dengan proses belajar mengajar. Oleh karean itu, dalalm makalah ini kami akan mereview pendapat para ilmuan tentang media pembelajaran audio. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan pendengaran ? 2. Bagaimana karakteristik media audio ? 3. Bagaimana penyajian bahan program media audio ? 4. Apa saja jenis-jenis media audio ? C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui pengertian pendengaran 2. Untuk mengetahui karakteristik media audio 3. Untuk mengetahui penyajian bahan program media audio 4. Untuk mengetahui jenis-jenis media audio BAB II PEMBAHASAN A. Konsep pendengaran Media pembelajaran audio, jati dirinya tidak akan pernah lepas dari aspek pendengaran. Pendengaran adalah alat yang digunakan untuk mendengarkan. Sebelum para ilmuan menemukan berbagai macam media yang dapat digunakan sebagai bahan dalam menyampaikan informasi, media audio adalah satu-satunya mediayang digunakan dengan cara lisan dari generasi ke generasi, baik berupa dongeng, mitos, legenda, atau kebudayaan kuno yang lain. Menurut Yudhi munadi dalam bukunya “Media Pembelajara – Sebuah Pendekatan Baru”, mausia lebih banyak mendengar dari pada melakukan aktifitas yang lainnya. Dalam sebuah penelitian, Barker dan rekan-rekannya (1981) menemukan bahwa rata-rata aktifitas mahasiswa sering menggunakan 53% dari waktu bangunnya untuk mendengarkan dibanding melakukan aktifitas lain seperti menulis, membaca atau berbicara. Terkait dengan hal ini, Yudhi Munadi menegaskan bahwa mendengarkan merupakan suatu proses yang rumit yang melibatkan empat unsur, yaitu : 1. Mendengar 2. Memperhatikan 3. Memahami 4. Mengingat Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa mendengarkan adalah sebuah proses selektif untuk mendengar, memperhatikan, memahami dan mengingat simbol-simbol yang telah didengarkan. Penjelasannya adalah sebagai berikut : a. Mendengar Mendengar merupakan proses fisik yang otomatis menerima rangsangan yang kita dengar. Oleh karena itu, kesulitan dalam pendengaran terkadang muncul disebababkan oleh adanya gangguan fisik alat pendengaran. Mendengar adalah proses masuk informasi yang diterima oleh alat pendengaran bagian luar yang menimbulkan rangsangan dan terhubung pada gendang telinga di bagian tengah dan akhirnya dapat merangsang saraf pada otak untuk disimpan. Setiap saat alat pendengaran kita terus menerus menangkap dan menyimpan informasi meski tidak kita sadari. Namun, ketika kita sendiri yang membuat suara misalnya berbicara, maka dengan otomatis akan membuat fungsi otak menjadi aktif untuk menyimpan informasi. Pendengaran mampu menangkap informasi jauh lebih cepat dari pada berbicara. Oleh karena itu, semakin banyak yang kita dengar, maka akan semakin cepat kinerja otak untuk menerima informasi dan akan menimbulkan kejenuhan, sehingga menjadi kewajaran apabila seorang guru menyampaikan materi kepada peserta didik dengan menggunakan metode ceramah, dianggap monoton dan berakibat para peserta didiknya menjadi bosan dan mulai melamun. b. Memperhatikan Banyak peristiwa yang terjadi di lingkungan kita yang dapat menarik perhatian kita setiap saat. Indera penerima yag kita miliki tidak mungkin mampu menanggapi semua peristiwa itu dalam waktu yang bersamaan. Akan tetapi, dalam sistem saraf kita terdapat sel khusus (sel penghambat) yang berfungsi sebagai subyek pembuang sensasi-sensasi yang datang, dan menjauhkannya dari kesadaran kita. Meskipun demikian, sering kali kita tidak mampu memusatkan pada satu peristiwa tunggal yang datang lebih dari beberapa detik setiap kali, karena rangsangan-rangsangan yang lainnya sudah berlomba-lomba merebut perhatian kita. Dan pemusatan pada satu obyek peristiwa inilah yang disebut dengan perhatian selektif. c. Memahami Memahami merupakan proses yang rumit yang ada dalam mendengarkan. Hal ini biasanya diartikan sebagai pemberian makna dari informasi yang kita dengar sesuai dengan yang diharapkan oleh pengirim informasi. Banyak prbedaan yang terjadi dalam memahami apa yag didengar. Karena memahami merupakan proses yang melibatkan apa yang sudah kita alami dulu, kita juga cenderung menerima dan menolak informasi (dengan kata lain menilai) apa yang sedang kita coba untuk memahaminya. Kendala yang utama dalam interksi adalah pada tahap memahami, menilai dan menyetujui bahkan menyanggah. Kata lain dari memahami adalah menafsirkan. Hal ini tergantung pada penguasaan pendengar terhadap grmatika bahasa yang digunakan oleh pembicara, situasi dan pemilikan asumsi yang senada dengan pembicara. d. Mengingat Hasil akhir dari pendengaran adalah menguji seberapa banyak informasi yag telah kita dapatkan, dan dapat diketahui dengan cara mengingatnya lagi. Mengingat adalah mencari informasi yang telah kita dapatkan yang telah disimpan dalam sebuah memori untuk memperolehnya kembali. Bila diketahui bahwa kita tidak mampu memperolehnya lagi, bisa jadi proses mendengar kita tidak sebagaimana mestinya, atau daya ingat kita yang kurang maksimal. Ada dua jenis memori yang dilihat dari durasi kinerjanya. Yang pertama, memori jangka pendek (MJpe), yaitu memungkinkan kita untuk mengingat, misalnya satu nomor telepon yang cukup panjang untuk diputar, akan tetapi tidak mampu untuk mengingat lagi dalam waktu lima menit kemudian. Biasanya hasil MJPe lebih kuat dengan melalui pendengaran dibanding melalui tampilannya. Berbeda dengan memori jangka panjang (MJPa), biasanya mampu menyimpan data yang kita anggap ‘sudah melekat’ pada memori kita, seperti nama negara kita, nama orang tua kita an lain-lain. Pada dasarnya MJPe dan MJPa sama berangkat dari hal mendengarkan dan memahami. Semakin aktif dalam mendengarkan, maka semakin lama pula data yang kita dengar untuk diingat. Akan tetapi masih membutuhkan pengulangan atau latihan yang terprogram dalam rangka memperpanjang daya ingat. B. Karakteristik media audio Kali ini kita akan membahas karakteristik hanya dari segi kemampuanmedia dalam membangkitkan rangsangan indera pendengaran. Diantaranya : 1. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu 2. Mampu mengembangkan daya imajinasi pendengar 3. Mampu memusatkan perhatian siswa 4. Sangat cocok untuk pembelajaran musik dan bahasa 5. Mampu mempengaruhi suasana dan prilaku siswa 6. Mampu menyajikan program pendalaman materi 7. Mampu meyajikan hal-hal yang dianggap sulit yang terjadi di luar kelas Disamping itu, kekurangan yang dimiliki media audio adalah sifat komunikasinya hanya satu arah (one way comunication). Selain itu, para Ilmuan telah menemukan bahwa mutu penyajian materi dengan media audio lebih rendah dari pada menggunakan media audio-visual dan bahkan cara visual mempunyai efek transfer yang lebih kuat dibading pendengaran. Sebenarnya itu tergantung dari cara atau strategi penyajiannya, jika dikemas secara praktis dan efektif serta mampu merangsang perhatian dan dapat memotifasi semangat belajar siswa, tidak ada salahnya menggunakan media audio dalam menyajikan meteri. C. Penyajian media audio Ada bebrapa alternatif yang dapat digunakan oleh para guru yang ingin memnembangkan dan memproduksi media audio sebagai media pembelajaran. Diantaranya : 1. Talkshow dan diskusi. Dengan berdurasi 15 sampai 20 menit dan beranggotakan guru dan minimal 2 siswa, cara ini sangat relevan untuk pendalaman materi tentang konsep. 2. Drama dan sandiwara. Berkisar antara 15 sampai 20 menit, guru bisa menyediakan atau memproduksi drama dan sandiwara yang diperankan oleh siswa. Misalnya guru sudah menyediakan rekaman dengan tema yang telah ditentukan yang nantinya akan diperagaka oleh siswa yang biasanya berseri atau berepisode. Ini cocok untuk memberikan materi tentang sejarah, misalnya masuknya Islam ke Indonesia dan lain-lain. 3. Bercerita (menuturkan kisah). Program ini lebih tepat dibawakan oleh seorang guru yang memiliki talenta atau kemampuan multisuara seperti dalang. 4. Model; yakni dengan harapan bisa ditiru oleh siswa (pendengar). Umumnya digunakan untuk materi bahasa asing, seperti kosa kata bahasa Inggris, huruf Hijaiyyah, pembacaan Al-Qur’an yang sesuai dengan kaidah tajwid, pelatihan pidato dan lain-lain. 5. Musik dan lagu (yang mengandung pendidikan atau iringan musik). D. Jenis-jenis media audio (Audio Format) Yang menjadi fokus pembahasan mengenai jenis-jenis media audio yaitu sejumlah alat-alat yang dapat digunakan, terutama peralatan yang mampu merekam suara, diantaranya adalah phonograph (gramaphone), open reel tapes, cassete tapes, compact disc, radio, laboratrium bahasa dan lain-lain. 1. Phonograph (Gramaphone) Terbuat dari silinder yang terbungkus dengan alumunium dan ditoreh dengan jarum, silinder tersebut digerakkan dengan engkol secara manual yang kemudian dikembangkan lagi dengan menggunakan mesin dan motor listrik sebagai penggeraknya. Kelebihanya mampu merekam segala macam suara, mulai dari ucapan, badai, kicau burung, mus simponi dan lain-lain. Hanya saja melihat ukuran yang kira-kira 12 inchi, pastinya memerluakan tempat yang cukup, dan piringannya mudan tergores dan cepat aus. Alat ini cocok untuk musik, drama, puisi dan lain-lain. 2. Open reel tapes Suaranya lebih bagus dibanding dengan menggunakan pita kaset. Alat ini memiliki dua program audio yaitu full track (mono) dan stereo. Akan tetapi program-program audio diperbanyak menggunakan mono. 3. Cassete Tapes Berfungsi sebagai play back sekaligus sebagai perekam. Durasi waktu yang dimiliki berkisar 15 menit, 30 menit dan ada yang sampai 45 menit atau lebih tergantung tipe kasetnya. 4. Compact Disc Revolusi dari penemuan phonograph (gramaphone), lahirlah compact disc yakni sebagai hasil perpaduan antara kemampuan komputer dengan teknologi laser. Mampu menyimpan informasi berupa data secara digital. Hingga saat ini alat ini tetap menjadi format standar dalam pemutaran rekaman audio komersial. Kelebihannya yaitu : jauh lebih kecil dari phonograph, tidak bersinggungan dengan pembacanya (laser), tidak cepat aus, terhindar dari gangguan permukaan, dan suara yang duihasilkan dapat diperbaiki karena suara disimpan dalam bentuk digital. 5. Radio Alat ini menggunakan gelombang pemancar yang malakukan modulasi sehingga mampu menyampaikan imformasi. Kelebihan yang paling menonjol yaitu mampu mendistribusikan sgala macam bentuk informasi sangat cepat dengan jangkauan sasaranyang sangat luas. Selain itu terkadang bersifat langsung (live) kadang juga bersifat tunda (rekaman). 6. Laboraturium Bahasa Alat yang berfungsi untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalalm bahasa asing. Melalui headphone, siswa mampu mendengar suara guru dengan jelas, dan ketika ia berbicara suaranya juga akan terdengar dalam headphone, sehingga siswa bisa langsung memperbaiki kesalahan-kesalahan yang kita buat. Dengan demikian penulis memandang bahwa media audio memang sangat berdaya guna tinggi dalam tugas sebagai media pembelajaran. Dan efek dari mendengarkan tidak begitu rendah dibanding membaca, berbicara dan menulis. Mengenai jenis media yang dapat digunakan pasti setiap periode akan lahir alat yang baru yang multifungsi seperti handphone yang dilengkapi aplikasi perekam suara, aplikasi pemutar suara, dan juga seperti laptop atau notebook yang dilengkapi dengan microphone lebih variatif dan mampu memproduksi pointer-pointer yang dapat digunakan dalam menyajikan materi yang akan diproyeksikan dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran. Program audio sangat efektif dalam menarik perhatian siswa atau pendengar, terutama musik yang diputar untuk mengiringi penyajian informasi, sehingga akan memberikan nuansa hidup dan tidan menimbulkan kebosanan pada siswa (pendengar). Karena musik berperan penting dalam program audio, maka kita harus hati-hati dalam memilih musik yang tepat dengan apa yang akakn kita sajikan kepada siswa (pendengar). BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Mendengarkan adalah sebuah proses selektif untuk mendengar, memperhatikan, memahami dan mengingat simbol-simbol yang telah didengarkan. 2. Karakteristik media audio yaitu : mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, mampu mengembangkan daya imajinasi pendengar, mampu memusatkan perhatian siswa, sangat cocok untuk pembelajaran musik dan bahasa, mampu mempengaruhi suasana dan prilaku siswa, mampu menyajikan program pendalaman materi dan mampu meyajikan hal-hal yang dianggap sulit yang terjadi di luar kelas 3. Penyajian bahan media audio diataranya : Talkshow dan diskusi, drama dan sandiwara, bercerita (menuturkan kisah), model; yakni dengan harapan bisa ditiru oleh siswa (pendengar) dan musik dan lagu (yang mengandung pendidikan atau iringan musik. 4. Jenis-jenis media audio (Audio Format) yaitu : Phonograph (Gramaphone), Open reel tapes, Cassete Tapes, Compact Disc(CD), Radio dan Laboraturium Bahasa. B. Saran Alhamdulillah atas izin Allah SWT. akhirnya makalah ini dapat terselasaikan. Demi kesempurnaan pada makalah selanjutnya, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar