Sabtu, 22 Desember 2012
Perkembangan Masa Remaja
1. Masa remaja sebagai periode yang penting
Bagi sebagian besar anak muda, usia diantara dua belas dan enam vbelas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh dengan kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan. Tak dapat disangkal, selama kehidupan ini perkembangan berlangsung semakin cepat, dan lingkungan yang baik semakin lebih menentukan, tetapi yang bersangkutan sendiri bukanlah remaja yang memperhatikan perkembangan atau kurangnya perkembangan dengan kagum, seang atau takut.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan
Peralihan tidak berarti terputus dengan sesuatu atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan lebih-lebih sebuah peralihan dari satu tahup perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang.
3. Masa remaja sebagai periode perubahan
Ada lima perubahan yang sama yang hamper bersifat unifersal. (1) meningginya emosi, yang intensitasnya tergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. (2) perubahan tubuh, bagi remaja masalah baru yang timbul tampaknya lebih banyak dan lebih sulit diselesaikan dibandingkan dengan masalah yang dihadapi sebelumnya. (3) perubahan minat. (4) perubahan perilaku. (5) ingin kebebasan dan takut bertanggung jawab.
Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity(Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti John W. Santrock (2011) dan juga DeBrun (dalam Rice,1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).
Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.Fase remaja merupakan masa perkembangan individu yang sangat penting. Harold Alberty (1957) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa. Conger berpendapat bahwa masa remaja merupakan masayang amat kritis yang mungkin dapat merupakan the best of time and theworst of time.
Dari sisi usia remaja, para ahli perkembangan (developmentalist) membaginya ke dalam beberapa periode seperti; Elizabert B Hurlock (1973) memberi batasan masa remaja berdasarkan usia kronologis, yaitu antara 13 hingga 18 tahun. Kemudian Thornburgh (1982), batasan usia tersebut adalah batasan tradisional, sedangkan aliran kontemporer membatasi usia remaja antara 11 hingga 22 tahun. Usia kronologis ini terbagi menjadi tiga, yaitu;
1. Remaja awal : usia antara 11 hingga 13 tahun
2. Remaja pertengahan : usia antara 14 hingga 16 tahun
3. Remaja akhir : usia antara 17 hingga 19 tahun.
PSIKIS REMAJA
Remaja Awal
Ketidakstabilan keadaan perasaan dan emosi Pada masa ini, remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan perasaan dan emosinya. Keadaan semacam ini sering disebut strom and stress. Remaja sesekali sangat bergairah dalam bekerja tiba-tiba berganti lesu, kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih yang sangat, rasa percaya diri berganti rasa ragu-ragu yang berlebihan, termasuk ketidaktentuan dalam menentukan cita-cita dan menentukan hal-hal yang lain.
Status remaja awal yang membingungkan Status mereka tidak hanya sulit ditentukan, tetapi juga membingungkan. Perlakuan orang tua terhadap mereka sering berganti-ganti. Orang tua ragu memberikan tanggungjawab dengan alasn mereka masih “kanak-kanak”. Tetapi saat mereka bertingkah kekanak-kanakan, mereka mendapat teguran sebagai “orang dewasa”. Karena itu, mereka bingung akan status mereka.
Banyak masalah yang dihadapi remaja Remaja awal sebagai individu yang banyak mengalami masalah dalam kehidupannya. Hal ini dikarenakan mereka lebih mengutamakan emosionalitas sehingga kurang mampu menerima pendapat orang lain yang bertentangan dengan pendapatnya. Faktor ini disebabkan karena mereka menganggap bahwa dirinya lebih mampu daripada orang tua.
Remaja Akhir
Pada masa ini terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembagngan psikis. Stabilitas mulai timbul dan meningkat Stabilitas mulai timbul dan meningkat dalam aspek psikis. Demikian pula stabil dalam minat-minatnya; pemilihan sekolah, jabatan, pakaian, pergaulan dengan sesame ataupun lain jenis. Mereka mulai menunjukkan kemantapan serta tidak mudah berubah pendirian. Proses menjadi stabil ini akan lebih cepat apabila orang tua berperan dengan lebih demokratis.
Citra diri dan sikap pandang yang lebih realistis Disini remaja mulai menilai dirinya sebagaimana adanya (apa adanya), menghargai miliknya, keluarganya dan orang lain seperti keadaan sesungguhnya. Menghadapi masalahnya secara lebih matang Hal ini disebabkan oleh karena kemampuan piker remaja akhir yang telah lebih sempurna dan ditunjang oleh sikap pandangan yang lebih realistis. Perasaan menjadi lebih tenang Mereka tidak lagi menampakkan gejala-gejala strom and stress sehingga muncullah suatu ketenangan dalam diri mereka.
Perubahan Fisik Selama Masa Remaja
Periode sebelum masa remaja ini disebut sebagai PERIODE PUBERTAS (ambang pintu masa remaja). PUBERTAS jelas berbeda dengan masa REMAJA, walopun bertumpang tindih dengan masa remaja awal.
CIRI-CIRI REMAJA AWAL(Teenagers)
1. Terjadi pertumbuhan fisik yang pesat
2. Dalam jangka 3-4 tahun anak bertumbuh hingga tingginya hampir menyamai tinggi ortu.
3. Pertumbuhan anggota badan dan otot-otot sering tidak seimbang. Akibatnya……
4. Pada laki-laki mulai memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada, lengan, paha dan betis. Pada wanita mulai menunjukkan mekar tubuh yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak.
5. Dalam hal kecepatan pertumbuhan, terutama nampak jelas dalam usia 12-14 tahun remaja putri bertumbuh demikian cepat meninggalkan pertumbuhan remaja pria.Akibatnya….
6. Dalam masa pertumbuhan ini baik remaja pria maupun remaja wanita cenderung ke arah memanjang dibanding melebar.
7. Kematangan kelenjar seks pada usia 11/12 th – 14/15 th.Biasanya pertumbuhan itu lebih cepat pada remaja putri dibanding remaja putra.
CIRI-CIRI REMAJA AKHIR
1. Pertumbuhan fisik remaja relatif berkurang dengan kata lain tidak sepesat dalam masa remaja awal.Bagi remaja pria pada usia 20 th dan remaja wanita 18 th keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan yang lambat.
2. Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan dan menunjukkan kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti badan dan anggota badan menjadi berimbang, wajah yang simetris, bahu yang berimbang dengan pinggul.
Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 – 17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun dan perempuan pada usia 19 – 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi maksimum pada usia 18 – 20 dan perempuan pada usia 13 – 14 tahun.
Trend secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan gizi, serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan kanak-kanak.
Ciri-ciri perkembangan remaja.
Dalam lingkungan sosial tertentu, masa remaja bagi pria merupakan saat diperolehnya kebebasan. Sementara untuk remaja wanita merupakan saat mulainya segala bentuk pembatasan. Menurut ciri perkembangannya masa remaja dibagi menjadi tiga periode:
Masa Remaja Awal ( 10-12 tahun), Ciri khasnya :
1. Lebih dekat dengan teman sebaya.
2. Ingin Bebas
3. Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir abstrak.
Masa Remaja Tengah (13-15 tahun), ciri khasnya :
1. Mencari identitas diri.
2. Timbulnya keinginan untuk kencan.
3. Punya rasa cinta yang mendalam
4. Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak.
5. Berkhayal tentang aktivitas seks.
Masa Remaja Akhir (16-19 tahun), ciri khasnya :
1. Pengungkapan kebebasan diri
2. Lebih selektif dalam mencari teman sebaya.
3. Punya citra jasmani diri.
4. Dapat mewujudkan rasa cinta.
5. Mampu berfikir abstrak.
Masa remaja mempunyai ciri tertentu yang membedakan dengan periode sebelumnya, Ciri-ciri remaja menurut Hurlock, antara lain
1. Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu perubahan-perubahan yang dialami masa remaja akan memberikan dampak langsung pada individu yang bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
2. Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini berarti perkembangan masa kanak-kanak lagi dan belum dapat dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja tidak jelas, keadaan ini memberi waktu padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya.
3. Masa remaja sebagai periode perubahan, yaitu perubahan pada emosi perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi dewasa yang mandiri), perubahan pada nilai-nilai yang dianut, serta keinginan akan kebebasan.
4. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat.
5. Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan. Dikatakan demikian karena sulit diatur, cenderung berperilaku yang kurang baik. Hal ini yang membuat banyak orang tua menjadi takut.
6. Masa remaja adalah masa yang tidak realistik. Remaja cenderung memandang kehidupan dari kacamata berwarna merah jambu, melihat dirinya sendiridan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.
7. Masa remaja sebagai masa dewasa. Remaja mengalami kebingungan atau kesulitan didalam usaha meninggalkan kebiasaan pada usia sebelumnya dan didalam memberikan kesan bahwa mereka hampir atau sudah dewasa, yaitu dengan merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perilaku seks. Mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberikan citra yang mereka inginkan.
Disimpulkan adanya perubahan fisik maupun psikis pada diri remaja, kecenderungan remaja akan mengalami masalah dalam penyesuaian diri dengan lingkungan. Hal ini diharapkan agar remaja dapat menjalani tugas perkembangan dengan baik-baik dan penuh tanggung jawab.
Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai:
1. Masa remaja awal (12-15 tahun) Pada masa ini individu memulai meninggalkan peran sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orang tua.
2. Masa remaja pertengahan (15-18 tahun) Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berfikir yang baru.
3. Masa remaja akhir (19-22 tahun) Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa.
Pada umumnya perubahan remaja baik laki-laki maupun perempuan terjadi pada saat memasuki masa pubertas yaitu sekitar usia 9-15 tahun (BKKBN & Yayasan Mitra Inti, 2001). Pubertas dalam hal ini diartikan sebagai masa antara akhir masa anak-anak dan awal masa remaja yang ditandai dengan mulai munculnya tanda seks sekunder (Konseng, 1995).
Sesungguhnya masa yang tepat kapan dimulainya pubertas tidak sama pada setiap individu, terlebih bila dikaitkan dengan faktor sosial budaya setempat.
1. Merasakan jati diri
di masa inilah seorang remaja menemukan jati dirinya baik dari segi personal maupun sosial. Seorang remaja, dengan menggunakan pengalaman-pengalaman masa lalunya dan menerima perubahan masa puber, berusaha untuk memperbaharui jati diri. Sikap-sikap seperti pertentangan, permusuhan, menentang pemikiran dan kekuatan serta ikut campur orang lain adalah bagian dari proses fiksasi atau penanaman jati diri yang kuat dan usaha untuk membedakan diri dengan selainnya.
Debes berkata: “Penanaman jati diri pada mereka adalah perkara alami. Terkadang hal itu menimbulkan pertentangan antara diri mereka dengan lingkungan di mana mereka hidup; dan hal ini timbul dengan berbagai macam pola pada setiap remaja.” Alhasil jika kondisi tersebut tidak difahami dan digiring dengan baik, remaja akan mengalami krisis puber; karena perubahan puber fisik dan sosial akan mengancam konsepsi terhadap badan dan jati diri seorang remaja.
2. Perubahan-perubahan pesat yang nyata pada fisik
kejiwaan dan seksualitas; di masa ini seorang remaja mengalami perubahan secara mendadak pada kondisi fisiknya, pertentangan-pertentangan psikis, dan… yang menyebabkan kegelisahan bagi dirinya.
3. Perubahan emosi dan perasaan;
meskipun hal ini juga dapat disaksikan pada remaja-remaja lelaki, namun pada remaja perempuan jauh lebih nampak, karena mereka memiliki emosi dan perasaan yang lebih kompleks dan tak terduga (seperti mudah tersakiti, gelisah, takut, malu, berangan-angan, menyendiri, introspeksi, narsisisme, merias diri, ingin tampil, cinta dan persahabatan, amarah, infleksibilitas, agresi, ingin mandiri, dan…). Karena sifat-sifat emosional tersebut sering kali saling bertentangan, oleh karenanya sering menimbulkan fluktuasi moral yang nyata.
4. Perubahan sosial;
masa remaja adalah masa fluktuasi, aktifitas dan sikap-sikap yang emosional dalam segi interaksi sosial. Anak-anak remaja cenderung mementingkan pendapat orang yang lebih tua dari mereka, dan mereka juga selalu berusaha untuk dapat diterima oleh orang-orang dewasa dan memainkan peran penting di antara mereka.
5. Perubahan moral;
masa remaja adalah masa terbentuk dan berkembangnya sifat-sifat moral yang memiliki keterkaitan erat dengan perubahan sosial serta sangat penting bagi berlangsungnya hidup sehat dan konstruktif. Biasanya sifat-sifat moral bersifat perolehan, yang mana para remaja harus bekerja keras untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu.
Keadaan Emosi Masa Remaja
1. Terjadinya perubahan emosi
pada masa remaja disebabkan karna mereka berada dibwah tekanan social dan menghadapi kondisi baru, sedangkan selama anak-anak mereka kurang mempersiapkan diri untuk melengkapi kondisa-kondisi demikian. Meskipun emosi rmaja sering kali sangat kuat, tidak terkendalidan tampaknya irasional, tetapi pada umumnya dari tahun ketahun terjadi perbaikan perilaku emosional. Menurut Gesell dkk, remeja 14 tahun sering kali mudah marah, mudah dirangsang, dan emosinya cenderung meledak, tidak berusaha mengendalikan perasaannya. Sedangkan remaja 16 tahun mengatakan bahwa mereka tidak punya keprihatinan. Jadi adanya badai dan tekanan pada periode ini berkurang menjelang berakhirnya masa remaja.
Remaja tidak lagi mengungkapkan emosinya dengan gerakan amarah yang meledak, melainkan dengna menggerutu, tidak mau berbicara atau dengan suara keras mengkritik orang yang menyebabkan ia marah. Remaja suka bekerja sambilan agar dapat memperoleh uang lebih dan bisa membeli barang-barang yang ia inginkan atau bila perlu berhenti sekolah.
Untuk dapat mencapai kematangan emosi, remaja harus belajar memperoleh gambaran tentang situasi-situasi yang dapat menimbulakan raksi emosional. Hal ini dapat dikendalikan dengan membisarakan berbagai masalah peribadinya dengan orang lain. Keterbukaan, perasaan dan masalah peribadi dipengaruhi oleh rasa aman dalam hubungan social dan sebagian oleh tingkat kesukaanya pada orang-orang tertentu.
2. Perubahan Sosial
Agar dapat menjalin hubungan sosialisasi yang baik remaja perlu banyak membuat penyesuaian baru, seperti pnyesuaian dengan diri sendiri, orang lain, serta lingkungan. Dengan banyaknya akifitas remaja diluar rumah bersama dengan teman-teman berpengaruh pada sikap, penbicaraan, minat, penampilan dan perilaku. Keremajaan itu selalu maju, maka lambat laun pengaruh teman sebaya akan berkurang pada diri mereka, hal ini dipengruhi faktor; keingiana individu untuk dapat mandiri dilingkungannya dan pemilihan sahabat.
Dengan meluasnya kesempatan untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan soaial, maka wawasan soaial semakin membaik pada remaja yang lebih besar.sekarang remaja dapat dapat menilai teman-temanya menjadi lebih baik, sehingga penyesuaian dari dalam situasi social bertambah baik dan pertengkaran menjadi berkurang. Semakin banyak partisipasi social, semakin besar kompetensi social remaja.
3. Perubahan Moral
Menurut Kohlberg, tahap perkembangan moralitas pasca konvensional harus dicapai selama masa remaja. Tahap ini merupakan tahap menerima sendiri sejumlah prisip dan terdiri dari dua tahap yaitu individu yakin bahwa harus ada kelenturan dalam keyakinan moral sehingga dimungkinkan adanya perbaikan dan perubahan standar moral apabila hal ini menguntungkan anggota-anggota kelompok secara keseluruhan.
Terdapat dua kondisi yang membuat pergantian konsep moral khusus ke dalam konsep yang berlangku umum tentang benar dan salah yang lebih sulit dari pada yang seharusnya. Konsidi itu ialah kurangnya bimbingan dalam mempelajari bagaimana membuat konsep khusus dan konsep moral ayng berlaku umum seperti kedisiplinan dilingkunga kluarga dan sekolah.
Peran Seks yang Diakui Selama Remaja
Penggolongan peran seks atau belajar melakukan peran seks yang diakui lebih mudah bagi laki-laki dari peda perempuan. Hal ini disebabkan karena sejak awal masa kanak-kanak laki-laki telah disadarkan akan perilaku seksual yang patut dan didorong, disedak atau bahkan dipermalukan untuk upaya pnyesuaian diri dengan standar-standar yang diakui. Dari tahun-ketahun laki-laki mengetahui bahwa peran pria member martabat yang leih terhormat dari pada wanita.
Peran superioritas maskulin; peran anak laki-laki sebagai pemimpin dalam berbagai kegiatan ledih doaminan dari pada anak perempuan. Selain itu anak laki-laki berusaha menunjukkan kenggulannya dalam berbagai bidang, seperti dalam hal prestasi, permainan, oalah raga, dan lain-lain
Ciri-ciri masa remaja
1. Masa remaja sebagai periode yang penting: Menurut Tanner (2), usia anak dua belas dan enam belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan dna perkembangan.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan: Peralihan dari anak menuju dewasa.
3. Masa remaja sebagai periode perubahan: Perubahan yang terjadi :Meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.Perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial.
4. Perubahan minat dan pola perilaku. Sebagian besar remaja bersikap ambivalen (dua hal yang bertentangan) terhadap setiap perubahan. Mereka menginginkan kebebasan tetapi sering takut bertanggung jawab dan meragukan kemampuan mereka mengatasi tanggung jawab tersebut.
5. Masa remaja sebagai usia bermasalah: Masalah remaja sulit diatasi baik oleh remaja laki-laki ataupun perempuan. Alasannya adalah : Pada masa anak-anak masalah diselesaikan orang tua dan guru. Remaja merasa mandiri sehingga menolak bantuan oranglain dan guru. Banyak kegagalan, yang seringkali disertai akibat yang tragis, bukan karena ketidak mampuan individu tetapi karena kenyataan bahwa tuntutan yang diajukan kepadanya justru pada saat semua tenaganya telah dihabiskan untuk mencoba mengatasi masalah pokok yang disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan seksual yang normal.
6. Masa remaja sebagai masa mencari identitas.: Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian dengan kelompok masih lebih penting namun lambat laun mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman dalam segala hal.
7. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan: Anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak dan berperilaku merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja muda takut bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.
8. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik.: Remaja melihat dirinya sendiri dan oranglain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita. Cita-cita yang tidak realistis ini, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman-temannya, menyebabkan meningginya emosi yang merupakan ciri dari awal masa remaja. Remaja akan sakit hati dan kecewa apabila oranglain mengecewakannya atau kalau ia tidak berhasil mencapai tujuan yang ditetapkannya sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar